Cari Blog Ini

Breaking News

Kepala Barantin Tinjau Kelancaran Pengiriman Hewan Kurban Dari NTB



Mataharisiar.com (Lombok Barat) - Kunjungan Kerja (Kunker) Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean melakukan pengecekan dan peninjauan tindaka cin karantina di kantor satuan pelayanan Pelabuhan Lembar, Lombok Barat NTB. Esensi Kunker Sahat terkini yakni mengecek  titik perlintasan (check point area) untuk lalu lintas sapi menuju pulau Jawa pada Senin 5/5/25 serta memastikan proses lalu lintas sapi kurban menjelang Idul Adha padaJuni mendatang, sukses lancar dan tidak ada hambatan.


"Jadi fungsi karantina disini jelas ya, kami memastikan hewan yang masuk dan keluar NTB ini sehat, apa lagi NTB ini sumber ternak, jangan sampai mengganggu bisnis peternakan di sini," tegas Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean Senin 5/5/25.


Lebih lanjut kata Sahat, Barantin akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pusat maupun daerah guna kelancaran pengiriman hewan kurban tersebut. Sahat juga melakukan pelepasan truk-truk sapi yang telah melakukan check point dan tentunya sudah memenuhi persyaratan karantina untuk selanjutnya dapat berangkat menuju Pelabuhan Laut Gili Mas.


Lalu lintas ternak baik masuk maupun ke luar NTB, harus dijaga kesehatannya, karena jika masuk penyakit, maka penanganannya lebih susah dan memerlukan biaya tinggi. 


"Dalam ini, saya berharap tidak hanya dukungan instansi, namun masyarakat juga dapat berperan aktif dalam upaya yang dimaksud," tekannya.


Sahat mengajak kepada seluruh masyarakat luas dan pengguna jasa karantina khususnya, agar dapat tertib untuk melaporkan komoditas pertanian dan perikanan yang akan dilalulintaskan,  baik di dalam wilayah Indonesia, maupun keluar negeri. 


“Dengan lapor karantina, artinya masyarakat dan pengguna jasa juga ikut berperan dalam melindungi dan melestarikan berbagai jenis sumber daya alam hayati yang berupa aneka ragam jenis hewan, ikan, dan tumbuhan yang ada di negara kita  ini,” pungkasnya.


Sementara itu, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan NTB Agus Mugiyanto menyebutkan, berdasarkan data sertifikasi Karantina NTB yang terhimpun, seperti sapi potong yang dilalulintaskan ke seluruh Indonesia, sebanyak 22.989 ekor atau sebesar 36,53% di tahun 2025. Jumlah  sertifikasi ini, sepanjang tahun 2024, 

lebih besar hingga mencapai 62.915 ekor. 


Selain Sapi potong, Karantina NTB juga mensertifikasi komoditas lain, seperti kerbau, kuda, DOC, daging ayam, daging sapi, telur ayam tetas, telur ayam, madu dan sarang burung walet.


"Ini bagus, potensi-potensi sumber daya alam dari NTB harus kita jaga bersama," imbuhnya saat mendampingi Kunker Kepala Barantin.


Sementara itu Deputi Bidang Karantina Hewan, Sriyanto yang juga turut serta dalam kunjungan kerja tersebut menjelaskan, lalu lintas hewan kurban tetap dapat dilakukan dengan menerapkan protokol tindakan karantina pada hewan rentan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).  


"Hal ini, jelas dan penting sebenarnya dan harus ditaati. Sesuai surat edaran Kepala Badan Karantina Indonesia dengan nomor 620 Tahun 2025," jelasnya.


Sesuai edaran lanjut dia, maka untuk dapat melalulintaskan hewan kurban, yang termasuk pada hewan rentan PMK, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, seperti pengecekan kebenaran isi dokumen persyaratan, terutama hasil laboratorium dan sertifikat veteriner. 


Kemudian hewan ternak telah mendapatkan vaksinasi PMK sebelum di berangkatkan.  Melakukan pemeriksaan sapi dan pengambilan sampel untuk uji laboratorium; dan melakukan disinfeksi terhadap sapi dan alat angkut di pintu masuk pelabuhan, serta melakukan disinfeksi pada alat angkut yaitu truk maupun kapal yang akan berangkat.

(Ikhw@N)

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close